Senin, 13 November 2017
JASA PENGURUSAN PAJAK ๐๐๐ ----- 085921179451 -------- https://kantor-akuntan-audit-pajak.blogspot.co.id/ ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ JASA PENGURUSAN ►►► PKP, NPWP, E FAKTUR, SPT TAHUNAN, SPT MASA PPN, PPh 21, SERTIFIKAT DIGITAL DLL . PAJAK PAJAK PERUSAHAAN BELUM DI RAPIHKAN?? MAU IKUT TENDER SPT TAHUNAN CV / PTBLM KELAR ?? GA SEMPAT NGURUS ?? DAN BEBERAPA HAMBATAN LAINNNYA . SEGERA HUBUNGI KANTOR AKUNTAN KJA SSB ►►► KAMI BERIKAN SOLUSI UNTUK MENGATASI PERMASALAH PAJAK PERUSAHAA ====================================== Untuk info dan pemesanan silahkan hubungi Customer Service kami : - TELP/SMS : 085921178451 (Fast Respond) - CHAT VIA WA
Kamis, 09 November 2017
KONSEP DASAR REKONSILIASI BANK
KONSEP DASAR REKONSILIASI BANK


Disusun Oleh:
.
Aswinth
Maratimbo
Secara sederhana, konsep dasar rekonsiliasi bank adalah
melogikakan perbadaan antara saldo ‘buku kas’ perusahaan dengan saldo ‘rekening
koran’ yang diterbitkan oleh bank. Rekonsiliasi bank
biasanya dilakukan (dibuat) oleh persusahaan setiap menjelang tutup buku (akhir
bulan).
Mengapa Rekonsiliasi
Bank Perlu Dibuat (Dilakukan)?
Asumsi dasar yang
dipakai dalam rekonsiliasi bank adalah: Saldo buku kas perusahaan mestinya sama
dengan saldo di rekening koran. Itu sebabnya perusahaan membandingkan rekening
koran bank dengan buku catatan kas perusahaan.
Bagaimana jika ada
perbedaan antara saldo buku kas perusahaan dengan saldo yang tercantum dalam
rekening koran?
Penyebab Kemungkinan Perbedaan
Saldo Kas Perusahaan Dengan Rekening Koran
1. Tanggal Pengakuan Kas Keluar – Perbedaan tanggal
pengakuan kas keluar menurut perusahaan dengan tanggal pengakuan menurut bank,
paling sering terjadi. Misalnya: Pada tanggal 29 Agustus 2011, PT. JAK
mengeluarkan cek senilai Rp 20,000,000 untuk PT. ABC. Ternyata, karena
kesibukan PT. ABC baru mencairkan ceknya pada tanggal 2 September 2011.
Sehingga pada saat bank tutup buku 31 Agustus 2011 (dan mencetak rekening koran
PT. JAK), cek sebesar Rp 20,000,000 belum mengurangi saldo kas PT. JAK di bank,
sementara itu di buku kas perusahaan cek tersebut sudah mengurangi saldo kas.
Sehingga saldo kas menurut buku perusahaan menjadi lebih kecil dibandingkan
menurut saldo di rekening koran. Cek keluar yang sudah dicatat sebegai
pengeluaran kas oleh perusahaan tetapi belum dicairkan hingga tutup buku bank
ini, dalam rekonsiliasi bank disebut dengan “Cek Beredar” atau “Outstanding
Check“.
2. Tanggal Pengakuan Kas Masuk – Meskipun tidak
sesering kas keluar, kas masuk juga bisa mengalami hal serupa seperti kas
keluar—perusahaan sudah mengakui kas masuk padahal uang belum benar-benar masuk
ke dalam rekening di bank. Misalnya: Pada tanggal 31 Agustus 2011 PT. JAK
menerima pembayaran dalam bentuk cek dari pelanggan XYZ sebesar Rp 25,000,000.
Atas cek yang diterima tersebut, PT JAK mencatat kas masuk sebesar Rp
25,000,000. Akan tetapi, ternyata cek tersebut baru berhasil di kliring oleh
pihak bank keesokan harinya, yaitu tanggal 1 September 2011. Sehingga, saat
bank tutup buku tanggal 31 Agustus, bank belum menambahkan saldo kas PT. JAK,
sementara PT. JAK sudah mencatatnya sebagai kas masuk. Cek masuk yang sudah
dicatat sebegai penerimaan kas oleh perusahaan tetapi belum baru dikliring
setelah bank tutup buku ini, dalam rekonsiliasi bank disebut dengan “Setoran Dalam Perjalanan” atau “Deposit in Transit”.
3. Pengeluaran dan pemasukan kas bank yang bersifat ‘Auto’—baik itu auto-debit maupn auto-credit—yang mana pihak bank
menambah atau mengurangi saldo kas perusahaan secara automatis, tanpa didahului
oleh konfirmasi dari pihak perusahaan. Ada beberapa jenis pengeluaran dan
pemenerimaan kas yang bersifat automatis, diantaranya:
- Pembayaran-pembayaran yang bersifat autodebit. Misal: credit card, PAM, Listrik, telepon, dll, yang biasanya bersifat rutin setiap bulan), jenis ini memang sudah didahului dengan aplikasi dari pihak perusahaan, akan tetapi seringkali perusahaan lupa mencatatnya di buku kas perusahaan setiap bulannya.
- Biaya administrasi bulanan atas penggunanaan jasa bank. Bank langsung memotong saldo kas perusahaan setiap menjelang tutup buku, tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
- Biaya buku cek dan BG. Bank membebankan biaya atas buku cek yang digunakan oleh perusahaan, dan pembebanannya dilakukan dengan cara langsung memotong saldo kas perusahaan tanpa pembertahuan terlebih dahulu. Sebenarnya, pihak perusahaan mestinya sudah tahu begitu meminta buku cek ke bank, akan tetapi perusahaan seringkali lupa untuk mencatatnya.
- Biaya meterai. Sama seperti biaya adminsitrasi bulanan.
- Bunga Jasa Giro. Atas dana perusahaan yang mengendap di rekening, pihak bank memberikan bunga kepada perusahaan sebagai pemilik rekening, yang langsung ditambahkan di saldo kas perusahaan menjelang tutup buku.
- Pajak Atas Bunga. Setiap bunga jasa giro yang diberikan oleh bank kepada perusahaan dikenakan pajak, yang dipotong langsung pada saldo kas perusahaan.
4. Kekeliruan pencatatan oleh perusahaan
– Meskipun tidak sering, kemungkinan ini bisa terjadi, yaitu perusahaan salah
melakukan pencatatan—entah mencatat lebih besar atau lebih kecil dari yang
seharusnya. Kesalahan yang cukup sering terjadi namun sulit dilacak saat
melakukan rekonsiliasi adalah adanya cek kembali (gagal dicairkan)—biasanya
terjadi karena saldo bank tidak mencukupi (non sufficient funds), atau bank
pemnolak pencairan karena ada kesalahan tulis pada lembaran cek. Pada saat cek
kembali pegawai perusahaan tidak melakukan penyesuaian di dalam catatannya.
5. Kekeliruan pencatatan oleh pihak bank
– Meskipun pendapat umum menganggap bank memiliki sistim pengendalian yang
ketat, tetap saja tidak menutup kemungkinan kesalahan hingga 100 persen. Ada
kalanya pihak bank juga melakukan kesalahan.
Diantara semua kemungkinan
perbedaan di atas, yang dianggap ‘WAJAR” hanya perbedaan yang disebabkan oleh
perbedaan waktu pencatatan (pengakuan). Sedangkan perbedaan-perbedaan lainnya
tentunya mengikuti saldo bank (bila kesalahan terjadi pada buku perusahaan)
atau saldo perusahaan (bila kesalahan terjadi pada pencatatan bank).
Tujuan utama
rekonsiliasi bank adalah melogikakan perbedaan-perbedaan yang ada diantara buku
kas perusahaan dengan bank. Sehingga mengenali dan memahami berbagai
kemungkinan penyebab terjadinya perbedaan di atas sangatlah penting. Siapapun
yang mengetahui dan memahami logika ini, akan mampu melakukan rekonsiliasi bank
dengan lebih cepat.
E-Commerce PT Bank Nasional Indonesia (Persero) Tbk

E-Banking
BNI
Gambaran
Umum PT Bank Nasional Indonesia (Persero) Tbk.
- Visi dan Misi
Visi: Menjadi Bank kebanggaan nasional yang unggul dalam
layanan dan kinerja
Misi: Memaksimalkan stakeholder
value dengan menyediakan solusi keuangan yang fokus pada segmen pasar
korporasi, komersial dan konsumer.
- Rencana Jangka Panjang
Rencana jangka panjang Perusahaan:
2008 menjadi Bank yang unggul dalam layanan
2013 menjadi Bank yang unggul dalam kinerja
2018 menjadi Bank kebanggaan nasional yang unggul dalam
layanan dan kinerja
- Sejarah Perusahaan
a.
Berdiri
tanggal 5 Juli 1946 dengan nama Bank Negara Indonesia dan merupakan Bank
pertama yang didirikan dan dimiliki Pemerintah Indonesia yang ditujukan sebagai
Bank Sentral yang bertanggung jawab menerbitkan dan mengelola mata uang RI.
b.
Pada
tahun 1955, dengan ditetapkannya De
Javasche Bank sebagai Bank Sentral, peran BNI beralih menjadi Bank
pembangunan dan kemudian mendapat hak untuk bertindak sebagai Bank devisa.
c.
Pada
tahun 1968, beralih menjadi Bank komersial milik Pemerintah dan mengubah
namanya menjadi Bank negara Indonesia 1946.
d.
Pada
tahun 1986, BNI 1946 melakukan resturkturisasi operasional dengan menyusun Perfomance Improvement Program (PIP)
agar lebih dinamis dalam menghadapi lingkungan yang senantiasa berubah.
e.
Pada
tahun 1992, BNI 1946 merubah status hukumnya menjadi badan hukum dengan nama PT
Bank Negara Indonesia (Persero).
f.
Pada
tahun 1996, BNI menjadi perusahaan publik melalui penawaran saham perdana
kepada masyarakat melalui pasar modal. Bank BNI merupakan Bank Pemerintah
pertama yang mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek dan mengubah namanya menjadi
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
g.
Pada
tahun 1999, Bank BNI memperoleh tambahan modal sebesar Rp 61,2 triliun melalui
program rekapitalisasi perbankan yang dicanangkan Pemerintah pasca krisis
ekonomi.
h.
Pada
tahun 2000, Bank BNI mulai menerapkan praktik perbankan penuh kehati-hatian (prudent banking) dan tata kelola perusahaan
yang baik (good corporate governance).
E-Banking
BNI
E-Banking BNI
merupakan fasilitas layanan
yang diberikan kepada nasabah BNI untuk melakukan transaksi perbankan melalui
jaringan global BNI, kapan saja, dimana saja, yang mempermudah penggunanya.
Produk
E-Banking BNI:
1.
Internet Banking
Salah satu channel fasilitas e-banking
dari BNI untuk mengakses rekening yang dimiliki nasabah melalui jaringan
internet dengan menggunakan perangkat lunak browser pada komputer. Kelengkapan
channel elektronik menjadi salah satu faktor kemudahan akses transaksi untuk
produk & jasa bank. Diluncurkan
pada 5 April 2007.
2.
SMS
Banking
Merupakan fasilitas layanan perbankan
yang memudahkan Anda untuk melakukan isi ulang pulsa, transfer sampai bayar
tagihan Kartu Kredit BNI semudah Anda mengirim SMS kepada sahabat, keluarga
ataupun orang terdekat anda. BNI SMS
Banking dapat diakses dengan menggunakan perintah SMS biasa, atau dengan cara download BNI SMS Banking Menu.
3.
Phone
Banking
Layanan untuk mendapatkan segala
informasi dan melakukan transaksi perbankan tanpa harus beranjak dari tempat
dengan jaminan privasi yang tinggi, serta tidak dibatasi ruang waktu dan gerak.
4.
Auto
Teller’s Machine (ATM)
Fasilitas untuk melakukan transaksi
perbankan yang meliputi penarikan tunai, inquiry saldo rekening tabungan,
transfer, setoran tunai (melalui mesin CDM) dan melakukan berbagai jenis
pembelian dan pembayaran tagihan tanpa harus datang langsung ke Kantor Cabang
BNI dan tanpa terikat waktu. Alat bertransaksi melalui BNI ATM adalah kartu
debit atau kredit
Internet Banking
- Fasilitas Internet Banking:
1.
Transaksi
non finansial
• Informasi saldo
• Informasi mutasi rekening
• Ganti Password
• Ganti Alamat Email
• Daftar Rekening
• Daftar Pembayaran
2. Transaksi finansial
• Transfer Dana antar Rekening BNI
• Pembayaran Tagihan
• Pembelian Voucher Prabayar
• Pembelian Tiket Airlines
• Pembayaran Biaya Pendidikan (Student Payment Centre)
- Manfaat E-banking:
- Bagi Perusahaan:
a. Mengurangi tingkat kesalahan yang sering dilakukan manusia
(human factor)
b. Penambahan delivery
channel baru yang dapat memperbesar kapasitas pelayanan transaksi untuk
mengurangi beban kerja di cabang
c. Dapat memproses transaksi yang lebih banyak
d. Meningkatkan jumlah nasabah
- Bagi Nasabah:
a. Menghemat waktu dan uang, karena menghilangkan tahap
operasi manual seperti penulisan dokumen transaksi (voucher), antre di counter teller, serta pengecekan secara
manual terhadap dokumen transaksi
b. Mempercepat operasional transaksi keuangan serta
mempermudah di dalam mendapatkan informasi keuangan
c. Tidak terbatas tempat dan waktu
d. Menghindari tindakan kriminal (perampokan, penjambretan,
dll)
- Bagi Lingkungan
a.
Inputan
dan keluaran data yang serba paperless
(tanpa kertas), sehingga ramah lingkungan
b.
Mengurangi
kemacetan di area lokasi Bank
c.
Mengurangi
tindakan kriminal perampokan
- Perangkat pendukung
Perangkat Akses BNI Internet Banking adalah PC/Laptop Pentium
133 Mhz, atau lebih tinggi, Modem 28,8 kbps (disarankan 56 kbps), line telepon
atau GPRS OS minimal Windows 98, Windows 2000 atau windows NT. Browser
Microsoft Internet Explorer 5.00 / Netscape Navigator 4.5, Koneksi Jaringan
Internet. Untuk dapat memanfaatkan layanan Internet Banking nasabah pengguna
mengakses website www.bni.co.id atau langsung ke https://ibank.bni.co.id.
BNI e-Secure adalah alat pengaman tambahan yang harus
dimiliki oleh pengguna untuk melakukan transaksi finansial layanan BNI Internet
Banking dan berfungsi untuk menghasilkan PIN yang berubah-ubah (Dynamic PIN).
Terintegrasi dengan aplikasi dasar ICONS (Integration
Centralized Online System)-yang telah beroperasi sejak Desember 2005. BNI Internet Banking berjalan di atas
platform yang sama dengan ICONS, yaitu menggunakan server high performance AIX
P series dan database server ORACLE
- Analisis Fasilitas Internet Banking: Transfer Dana Antar Rekening BNI
Salah satu fasilitas dari Internet Banking adalah
transfer dana antar rekening BNI yang merupakan contoh dari type e-commerce Customer to Customer (C2C), karena
transaksi tersebut menghubungkan dua orang nasabah (customer BNI) yang masing-masing
melakukan transfer dana dan menerima transfer dana. Sedangkan berdasarkan
tujuannya, Internet Banking bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi nasabah,
sehingga bisa disimpulkan bahwa scope e-commerce-nya adalah kedepan atau berorientasi pada customer.
Secara prosedur dan sistem, internet banking bisa
dikatakan bank swalayan bagi nasabah, sehingga tidak ada satupun divisi yang
terlibat dari Perusahaan, karena transaksi yang dilakukan nasabah akan langsung
ter-record pada program ICONS BNI
yang terintegrasi di seluruh cabang BNI seluruh Indonesia.
Tidak ada kendala tempat dan waktu, karena internet
banking BNI bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja dengan koneksi internet
dan output dari transaksi adalah saat itu juga sehingga internet banking BNI
bisa dikategorikan sebagai Mobile
Commerce.
- Analisis Fasilitas Internet Banking: Pembayaran Tagihan dan Pembelian
Salah satu fasilitas dari Internet Banking adalah
Pembayaran tagihan dan pembelian yang merupakan contoh dari type e-commerce Customer to Bussiness (C2B), karena
transaksi tersebut menghubungkan antara nasabah (customer BNI) dengan rekanan
BNI (Bussiness). Sedangkan berdasarkan tujuannya, Internet Banking bertujuan
untuk memberikan kemudahan bagi nasabah, sehingga bisa disimpulkan bahwa scope
e-commerce-nya adalah kedepan atau
berorientasi pada customer dan rekanan BNI.
Secara prosedur dan sistem, internet banking bisa
dikatakan bank swalayan bagi nasabah, sehingga tidak ada satupun divisi yang
terlibat dari Perusahaan, karena transaksi yang dilakukan nasabah akan langsung
ter-record pada program ICONS BNI
yang terintegrasi di seluruh cabang BNI seluruh Indonesia.
Tidak ada kendala tempat dan waktu, karena internet
banking BNI bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja dengan koneksi internet
dan output dari transaksi adalah saat itu juga sehingga internet banking BNI
bisa dikategorikan sebagai Mobile
Commerce.
Langganan:
Postingan (Atom)