LIABILITAS
KONTINJENSI DAN LIABILITAS DIESTIMASI
A. Liabilitas
kontinjensi
Pengertian
Liabilitas kontinjensi adalah:
a.
Liabilitas
potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu, dan keberadaannya menjadi pasti
dengan terjadi atau tidak terjadinya satu peristiwa atau lebih pada masa depan
yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali pemerintah; atau
b.
Liabilitas
kini yang timbul sebagai akibat peristiwa masa lalu, tetapi tidak diakui
karena:
(i)
Tidak
terdapat kemungkinan besar (not probable ) pemerintah mengeluarkan sumber daya
yang mengandung manfaat ekonomis untuk menyelesaikan liabilitasnya; atau
(ii)
Jumlah
liabilitas tersebut tidak dapat diukur secara andal.
Keuntungan
kontinjensi.
Keuntungan
kontinjensi (gain contingencies) adalah klaim atau hak untuk menerima aset
(atau memiliki liabilitas yang menurun) yang keberadaannya tidak pasti
tetapi pada akhirnya akan menjadi sah. Jenis keuntungan kontinjensi yang khas adalah
:
a.
Penerimaan
yang mungkin atas uang dari hadia, sumbangan, bonus, dan lain sebagainya.
b.
Kemungkinan
pengembalian dana dari pemerintah atas kelebihan pajak.
c.
Penundaan
kasus pengadilan yang hasilnya mungkin menguntungkan
d.
Kerugian
pajak yang dikompensasi ke depan.
Kerugian Kontinjensi.
Kerugian
kontingensi (loss contiengencies) adalah situasi yang melibatkan ketidakpastian
atas kemungkinan terjadinya kerugian. Liabilitas yang terjadi sebagai akibat
dari kerugian kontinjensi menurut defenisinya disebut sebagai liabilitas
kontinjen. Liabilitas kontijen (contiegencies liabilities) adalah liabilitas
yang bergantung pada terjadinya atau tidak terjadinya satu atau lebih kejadian
di masa depan untuk mengkonfirmasi jumlah utang, pihak yang dibayar, tangal
pembayaran, atau keberadaannya.
Apabila
terdapat kerugian kontinjensi, maka kemungkinan bahwa kejadian di masa depan
akan menguatkan terjadinya liabilitas dapat berkisar dari sangat mungkin hingga
kurang mungkin.
Pengakuan.
banyak
peristiwa masa lalu yang dapat menimbulkan liabilitas kini. Walaupun demikian,
dalam beberapa peristiwa yang jarang terjadi, misalnya dalam tuntutan hukum,
dapat timbul perbedaan pendapat mengenai apakah peristiwa tertentu sudah
terjadi atau apakah peristiwa tersebut menimbulkan liabilitas kini. Jika
demikian halnya, perusahaan menentukan apakah liabilitas kini telah ada pada
tanggal neraca dengan mempertimbangkan semua bukti yang tersedia, termasuk
misalnya pendapat ahli. Bukti yang dipertimbangkan mencakup, antara lain, bukti
tambahan yang diperoleh dari peristiwa setelah tanggal neraca. Atas dasar bukti
tersebut, apabila besar kemungkinan bahwa liabilitas kini belum ada pada
tanggal neraca, pemerintah mengungkapkan adanya liabilitas kontingensi.
Pengungkapan tidak diperlukan jika kemungkinan arus keluar sumber daya kecil. Liabilitas
kontingensi dapat berkembang ke arah yang tidak diperkirakan semula. Oleh
karena itu, liabilitas kontingensi harus terus-menerus dikaji ulang untuk
menentukan apakah tingkat kemungkinan arus keluar sumber daya bertambah
besar(probable ). Apabila kemungkinan itu terjadi, maka manajemen akan mengakui
liabilitas diestimasi dalam laporan keuangan periode saat perubahan tingkat
kemungkinan tersebut terjadi, kecuali nilainya tidak dapat diestimasikan secara
andal.
Pengukuran.
Besaran
liabilitas kontingensi tidak dapat diukur secara eksak. Untuk itu diperlukan
pertimbangan profesional oleh pihak yang berkompeten. Penyajian dan
Pengungkapan Liabilitas kontingensi tidak disajikan pada neraca, namun demikian
perusahaan harus mengungkapkan liabilitas kontingensi pada Catatan atas Laporan
Keuangan untuk setiap jenis
liabilitas kontingensi pada tanggal neraca.
Pengukuran, besaran liabilitas kontingensi tidak dapat diukur secara eksak. Untuk itu diperlukan pertimbangan profesional oleh pihak yang berkompeten.
Pengukuran, besaran liabilitas kontingensi tidak dapat diukur secara eksak. Untuk itu diperlukan pertimbangan profesional oleh pihak yang berkompeten.
Penyajian Dan Pengungkapan.
Liabilitas
kontingensi tidak disajikan pada neraca, namun demikian harus mengungkapkan liabilitas
kontingensi pada Catatan atas Laporan Keuangan untuk setiap jenis liabilitas kontingensi
pada tanggal neraca. Pengungkapan tersebut dapat meliputi:
a.
Karakteristik
liabilitas kontingensi.
b.
Estimasi
dari dampak finansial yang diukur.
c.
Indikasi
tentang ketidakpastian yang terkait dengan jumlah atau waktu arus keluar sumber
daya;
d.
Kemungkinan
penggantian oleh pihak ketiga
B. Liabilitas
Destimasi
Pengertian
Liabilitas diestimasi adalah liabilitas yang waktu dan jumlahnya belum pasti. Liabilitas
diestimasi dapat dibedakan dari liabilitas lain, seperti utang dagang dan
akrual, karena pada liabilitas diestimasi terdapat ketidakpastian mengenai
waktu atau jumlah yang harus dikeluarkan pada masa datang untuk menyelesaikan liabilitas
diestimasi tersebut.
Pengakuan
Liabilitas diestimasi harus diakui apabila ketiga kondisi berikut dipenuhi:
Liabilitas diestimasi harus diakui apabila ketiga kondisi berikut dipenuhi:
(a)
Perusahaan
memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif)
sebagai akibat peristiwa masa lalu;
(b)
Besarkemungkinan
(probable) penyelesaian liabilitas tersebutmengakibatkan arus keluar sumber
daya; dan
(c)
Estimasi
yang andal mengenai jumlah liabilitas tersebut dapat dibuat.
Pengungkapan
Untuk setiap jenis liabilitas diestimasi, entitas harus mengungkapkan:
Untuk setiap jenis liabilitas diestimasi, entitas harus mengungkapkan:
a)
nilai
tercatat pada awal dan akhir periode;
b)
Liabilitas
diestimasi tambahan yang dibuat dalam periode bersangkutan, termasuk
peningkatan jumlah pada liabilitas diestimasi yang ada;
c)
Jumlah
yang digunakan, yaitu jumlah yang terjadi dan dibebankan pada liabilitas
diestimasi selama periode bersangkutan;
d)
Jumlah
yang belum digunakan yang dibatalkan selama periode bersangkutan; dan
e)
Peningkatan,
selama periode yang bersangkutan, dalam nilai kini yang timbul karena
berlalunya waktu dan dampak dari setiap perubahan tingkat diskonto.ormasi
komparatif tidak diharuskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar