Selasa, 20 Januari 2015

LIABILITAS KONTINJENSI DAN LIABILITAS DIESTIMASI



LIABILITAS KONTINJENSI DAN LIABILITAS DIESTIMASI
A.       Liabilitas kontinjensi
Pengertian Liabilitas kontinjensi adalah:
a.         Liabilitas potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu, dan keberadaannya menjadi pasti dengan terjadi atau tidak terjadinya satu peristiwa atau lebih pada masa depan yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali pemerintah; atau
b.         Liabilitas kini yang timbul sebagai akibat peristiwa masa lalu, tetapi tidak diakui karena:
(i)       Tidak terdapat kemungkinan besar (not probable ) pemerintah mengeluarkan sumber daya yang mengandung manfaat ekonomis untuk menyelesaikan liabilitasnya; atau
(ii)     Jumlah liabilitas tersebut tidak dapat diukur secara andal.

Keuntungan kontinjensi.
Keuntungan kontinjensi (gain contingencies) adalah klaim atau hak untuk menerima aset (atau memiliki liabilitas yang menurun)  yang keberadaannya tidak pasti tetapi pada akhirnya akan menjadi sah. Jenis keuntungan kontinjensi yang khas adalah :
a.         Penerimaan yang mungkin atas uang dari hadia, sumbangan, bonus, dan lain sebagainya.
b.         Kemungkinan pengembalian dana dari pemerintah atas kelebihan pajak.
c.         Penundaan kasus pengadilan yang hasilnya mungkin menguntungkan
d.         Kerugian pajak yang dikompensasi ke depan.

Kerugian Kontinjensi.
Kerugian kontingensi (loss contiengencies) adalah situasi yang melibatkan ketidakpastian atas kemungkinan terjadinya kerugian. Liabilitas yang terjadi sebagai akibat dari kerugian kontinjensi menurut defenisinya disebut sebagai liabilitas kontinjen. Liabilitas kontijen (contiegencies liabilities) adalah liabilitas yang bergantung pada terjadinya atau tidak terjadinya satu atau lebih kejadian di masa depan untuk mengkonfirmasi jumlah utang, pihak yang dibayar, tangal pembayaran, atau keberadaannya.
Apabila terdapat kerugian kontinjensi, maka kemungkinan bahwa kejadian di masa depan akan menguatkan terjadinya liabilitas dapat berkisar dari sangat mungkin hingga kurang mungkin.

Pengakuan.
banyak peristiwa masa lalu yang dapat menimbulkan liabilitas kini. Walaupun demikian, dalam beberapa peristiwa yang jarang terjadi, misalnya dalam tuntutan hukum, dapat timbul perbedaan pendapat mengenai apakah peristiwa tertentu sudah terjadi atau apakah peristiwa tersebut menimbulkan liabilitas kini. Jika demikian halnya, perusahaan menentukan apakah liabilitas kini telah ada pada tanggal neraca dengan mempertimbangkan semua bukti yang tersedia, termasuk misalnya pendapat ahli. Bukti yang dipertimbangkan mencakup, antara lain, bukti tambahan yang diperoleh dari peristiwa setelah tanggal neraca. Atas dasar bukti tersebut, apabila besar kemungkinan bahwa liabilitas kini belum ada pada tanggal neraca, pemerintah mengungkapkan adanya liabilitas kontingensi. Pengungkapan tidak diperlukan jika kemungkinan arus keluar sumber daya kecil. Liabilitas kontingensi dapat berkembang ke arah yang tidak diperkirakan semula. Oleh karena itu, liabilitas kontingensi harus terus-menerus dikaji ulang untuk menentukan apakah tingkat kemungkinan arus keluar sumber daya bertambah besar(probable ). Apabila kemungkinan itu terjadi, maka manajemen akan mengakui liabilitas diestimasi dalam laporan keuangan periode saat perubahan tingkat kemungkinan tersebut terjadi, kecuali nilainya tidak dapat diestimasikan secara andal.

Pengukuran.
Besaran liabilitas kontingensi tidak dapat diukur secara eksak. Untuk itu diperlukan pertimbangan profesional oleh pihak yang berkompeten. Penyajian dan Pengungkapan Liabilitas kontingensi tidak disajikan pada neraca, namun demikian perusahaan harus mengungkapkan liabilitas kontingensi pada Catatan atas Laporan Keuangan untuk                  setiap jenis liabilitas kontingensi pada tanggal neraca.
Pengukuran, besaran liabilitas kontingensi tidak dapat diukur secara eksak. Untuk itu diperlukan pertimbangan profesional oleh pihak yang berkompeten.

Penyajian Dan Pengungkapan.
Liabilitas kontingensi tidak disajikan pada neraca, namun demikian harus mengungkapkan liabilitas kontingensi pada Catatan atas Laporan Keuangan untuk setiap jenis liabilitas kontingensi pada tanggal neraca. Pengungkapan tersebut dapat meliputi:
a.         Karakteristik liabilitas kontingensi.
b.         Estimasi dari dampak finansial yang diukur.
c.         Indikasi tentang ketidakpastian yang terkait dengan jumlah atau waktu arus keluar sumber daya;
d.         Kemungkinan penggantian oleh pihak ketiga

B.       Liabilitas Destimasi
Pengertian Liabilitas diestimasi adalah liabilitas yang waktu dan jumlahnya belum pasti. Liabilitas diestimasi dapat dibedakan dari liabilitas lain, seperti utang dagang dan akrual, karena pada liabilitas diestimasi terdapat ketidakpastian mengenai waktu atau jumlah yang harus dikeluarkan pada masa datang untuk menyelesaikan liabilitas diestimasi tersebut.

 Pengakuan
Liabilitas diestimasi harus diakui apabila ketiga kondisi berikut dipenuhi:
(a)    Perusahaan memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu;
(b)   Besarkemungkinan (probable) penyelesaian liabilitas tersebutmengakibatkan arus keluar sumber daya; dan
(c)    Estimasi yang andal mengenai jumlah liabilitas tersebut dapat dibuat.

Pengungkapan
Untuk setiap jenis liabilitas diestimasi, entitas harus mengungkapkan:
a)      nilai tercatat pada awal dan akhir periode;
b)      Liabilitas diestimasi tambahan yang dibuat dalam periode bersangkutan, termasuk peningkatan jumlah pada liabilitas diestimasi yang ada;
c)      Jumlah yang digunakan, yaitu jumlah yang terjadi dan dibebankan pada liabilitas diestimasi selama periode bersangkutan;
d)      Jumlah yang belum digunakan yang dibatalkan selama periode bersangkutan; dan
e)      Peningkatan, selama periode yang bersangkutan, dalam nilai kini yang timbul karena berlalunya waktu dan dampak dari setiap perubahan tingkat diskonto.ormasi komparatif tidak diharuskan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar